Rabu, 20 November 2024

Published 20 November by with 0 comment

10 Tanda Orang Elegan dan Berkelas (Tapi Tetap Santai, Ya!)

Elegan dan berkelas itu nggak selalu soal penampilan yang super serius atau tampak kaku kayak patung. Sebaliknya, orang elegan itu biasanya santai, nggak neko-neko, tapi tetap bikin orang lain kagum dengan sikapnya yang penuh kelas. Kalau kamu punya beberapa tanda berikut ini, kemungkinan besar kamu sudah masuk kategori orang berkelas, lho! Yuk, cek bareng-bareng sambil senyum-senyum sendiri!

1. Nggak Suka Pamer

Punya barang baru atau update sesuatu yang keren? Ya, mereka nggak perlu pamer ke dunia maya. Orang elegan tahu bedanya antara update dan flexing. Mereka nggak merasa perlu caption ala: "Cuma buat nemenin ngopi aja sih" sambil foto jam mahal yang baru dibeli.

2. Tidak Gampang Terpengaruh

“Eh, ini lagi tren banget loh!” Orang elegan cukup jawab dengan santai: "Oh, oke. Tapi nggak tertarik, sih." Mereka nggak mudah terpengaruh oleh opini orang lain. Mereka tahu kapan harus bilang “ya,” kapan harus bilang “no thanks.”

3. Tidak Ingin Menyakiti

Sebelum berbicara, mereka selalu mikir: “Kalau aku ngomong begini, kira-kira dia bakal sakit hati nggak ya?” Hasilnya, mereka lebih sering bikin orang ketawa daripada nangis, karena memang mereka hati-hati dalam memilih kata-kata.

4. Menghargai Hal Kecil

"Wow, terima kasih ya, air putihnya enak banget!" Bahkan hal sekecil itu bisa dihargai. Orang elegan paham, kebahagiaan itu sering datang dari hal-hal kecil yang mungkin orang lain abaikan.

5. Nggak Gampang Baper

Dibecandain teman? Mereka santai aja. Mereka tahu bedanya candaan dan hinaan, jadi nggak gampang tersinggung. Orang elegan tahu kapan harus ketawa, dan kapan harus bilang, "Hati-hati ya, ada batasnya juga."

Via : Twitter.com@toxicgees

6. Tahu Kapan Harus Diam

Kadang, diam itu lebih efektif daripada ngomong panjang lebar. Tapi diamnya orang elegan itu penuh makna. Mereka bukan diem karena bingung atau nggak tahu apa yang harus dibahas, mereka memilih diam karena tahu kapan saatnya berbicara dan kapan harus menunggu.

7. Tahu Kapan Nunduk, Kapan Tegak

Rendah hati itu penting, tapi bukan berarti jadi rendah diri. Orang elegan tahu kapan harus angkat topi dan memberi hormat, dan kapan saatnya berdiri tegak dengan penuh kepercayaan diri. Mereka tahu bagaimana menjaga keseimbangan antara kelembutan dan keberanian.

8. Tidak Terlalu Menyukai Pujian

Ketika dipuji, orang elegan nggak akan langsung jawab: "Ya iyalah." Mereka lebih memilih untuk berkata dengan rendah hati: “Ah, biasa aja kok.” Meski dalam hati mereka tetap senang, tapi mereka nggak terlalu haus pujian.

Foto sigma Via : twitter.com/@MauTNT696

9. Selalu Santai dalam Situasi Kacau

Pernah nggak sih, lagi ada masalah besar, seperti keran bocor atau internet mati, dan orang elegan justru tetap tenang? Mereka bisa tetap santai dan bilang: “Oke, kita cari solusinya.” Kalau panik? Mungkin nanti, tapi nggak di depan orang lain!

10. Jaga Penampilan, Tapi Bukan Buat Pamer

Orang elegan tahu bahwa penampilan itu penting, tapi bukan untuk dipamerkan. Mereka selalu tampil rapi, sepatu kinclong, dan parfum yang wangi. Tapi kalau dibilang keren, mereka cuma senyum sambil bilang: “Ah, kebetulan aja tadi habis mandi.”

Kesimpulan

Elegan dan berkelas nggak selalu soal barang-barang mahal atau gaya hidup yang ribet. Seringkali, orang yang elegan itu justru karena sikap santainya yang penuh makna, tapi tetap memberi kesan mendalam. Jadi, kalau kamu merasa punya beberapa tanda di atas, selamat! Kamu sudah on the right track. Tinggal tambah sedikit humor, dan kamu akan jadi versi terbaik dirimu yang nggak hanya elegan, tapi juga menyenangkan! 😎

Gimana? Sudah ketemu tanda yang pas sama kamu? Atau mungkin masih tahap latihan? 😉

Sumber:x.com/aryaramadani_

Read More
Published 20 November by with 0 comment

PPN Naik 12% dan Polemik Pajak: Beban Rakyat vs Fasilitas Elite

Via :Twitter.com

Kenaikan PPN 12%: Beban Pajak Rakyat dan Fasilitas Elite yang Dipertanyakan

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani memicu polemik. Meski kenaikan ini tampaknya kecil, secara proporsional tarif pajak sebenarnya naik sebesar 9,09%. Alasan utama di balik kebijakan ini, menurut Sri Mulyani, adalah untuk menjaga "kesehatan APBN". Namun, rakyat bertanya-tanya, "Apa benar ini solusi terbaik?"


Mengapa PPN Naik ke 12%?

Kenaikan PPN menjadi 12% merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat pendapatan negara. Namun, ini terjadi di tengah situasi ekonomi yang masih dirasakan berat oleh masyarakat. Banyak yang mempertanyakan urgensi kenaikan ini, terutama karena pajak sudah menjadi bagian besar dari beban hidup sehari-hari.


Beban Pajak yang Harus Ditanggung Rakyat

Tanpa kenaikan PPN pun, rakyat sudah terbebani berbagai jenis pajak. Berikut adalah contoh pajak yang memengaruhi kehidupan sehari-hari:

  1. Pajak Penghasilan (PPh): Potongan dari gaji, THR, dan bonus.
  2. PPN: Dikenakan pada barang dan jasa, mulai dari belanja di supermarket hingga makan di restoran.
  3. Pajak Barang Mewah (PPnBM): Untuk barang tertentu seperti mobil dan perhiasan.
  4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB): Kepemilikan rumah dan tanah.
  5. Pajak Kendaraan Bermotor: Dibayar setiap tahun untuk kendaraan.
  6. Cukai Rokok dan Alkohol: Mencapai 30–35%.
  7. Pajak Lain: Pajak pada listrik, internet, pulsa, hingga tabungan.

Bahkan di akhir hidup, rakyat masih harus membayar retribusi pemakaman di TPU.

Via : Twitter.com

Fasilitas Elite: Apakah Sudah Terlalu Berlebihan?

Di tengah protes rakyat atas kenaikan PPN, muncul pernyataan dari anggota DPR, Rinto Subekti, bahwa "fasilitas mantan kepala negara belum maksimal". Pernyataan ini dinilai tidak peka, terutama saat rakyat merasa terbebani pajak.

Apa saja fasilitas yang diterima mantan kepala negara?

  1. Uang pensiun: 100% dari gaji pokok terakhir.
  2. Tunjangan tambahan: Berdasarkan aturan PNS.
  3. Biaya rumah tangga: Termasuk listrik, telepon, gas, internet, dan air, semua dibayar negara.
  4. Fasilitas kesehatan: Gratis untuk mantan kepala negara dan keluarganya.
  5. Rumah negara: Beserta isinya, tanpa biaya.
  6. Kendaraan dinas: Lengkap dengan sopir.
  7. Staf pribadi: Didanai negara.

Khusus Presiden Jokowi, rumah yang disediakan bahkan memiliki luas 12.000 meter persegi—setara dengan dua lapangan sepak bola.


Bagaimana Kebijakan Ini Diterima oleh Rakyat?

Kenaikan pajak ini mempertegas kesenjangan antara rakyat dan elite. Aturan seperti UU No. 7 Tahun 1978 sering dijadikan alasan untuk mempertahankan fasilitas elite. Namun, rakyat mengingatkan bahwa aturan bisa diubah jika memang tidak lagi relevan, sebagaimana sering dilakukan oleh elite untuk kepentingan politik.


Kesimpulan: Sudah Maksimal atau Belum?

Kenaikan PPN menjadi 12% menambah tekanan pada rakyat yang sudah dibebani banyak pajak. Sementara itu, fasilitas elite terus dipertahankan bahkan dianggap "belum maksimal".

Bagaimana pendapat Anda? Apakah kebijakan ini adil?
Tinggalkan komentar Anda di bawah dan bagikan artikel ini jika Anda merasa topiknya penting untuk diketahui lebih banyak orang!

(sumber : Twitter.com/@ardisatriawan)

Read More

Selasa, 19 November 2024

Published 19 November by with 0 comment

Kemenangan Gemilang Timnas Indonesia: Sorotan Marselino, Verdonk, Ridho, dan Jay Idzes

Instagram : Timnas Indonesia

Timnas Indonesia kembali mencuri perhatian setelah mencatatkan kemenangan gemilang 2-0 atas Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam pertandingan yang penuh aksi ini, beberapa pemain tampil luar biasa, memberikan kontribusi besar untuk kemenangan. Berikut ulasan menarik dari performa Marselino Ferdinan, Calvin Verdonk, Rizky Ridho, dan Jay Idzes yang layak menjadi sorotan.

Instagram : Timnas Indonesia

  • Marselino Ferdinan: Si Anak Ajaib yang Memukau

Marselino kembali menunjukkan mengapa dirinya disebut-sebut sebagai masa depan sepak bola Indonesia. Ia menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol penting. Gol pertamanya hadir lewat tendangan jarak jauh yang akurat, memanfaatkan celah kecil di pertahanan lawan. Gol kedua? Lebih brilian lagi—sebuah penyelesaian klinis dari umpan terobosan, yang menunjukkan ketenangan dan ketajaman seorang pemain kelas dunia.

"Marselino bukan hanya bermain, dia memimpin serangan," puji sang pelatih usai pertandingan. Dengan performa seperti ini, jelas Marselino semakin mengokohkan posisinya sebagai salah satu bintang utama Timnas Indonesia.

Instagram : Timnas Indonesia

  • Calvin Verdonk: Sang Pengawal di Sisi Kiri

Sebagai bek kiri, Calvin Verdonk tampil tanpa cela. Ia tak hanya kokoh dalam bertahan, tetapi juga memberikan ancaman di sisi sayap lawan. Umpan-umpan silangnya seringkali membuat bek Arab Saudi kewalahan, sementara kecepatan dan disiplin posisinya membuat sisi kiri pertahanan Indonesia sulit ditembus.

Kehadiran Verdonk tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga menambah dimensi serangan tim. "Dia bek modern yang Indonesia butuhkan," kata seorang pengamat sepak bola.

Instagram : Timnas Indonesia

  • Rizky Ridho: Pilar Tangguh di Lini Belakang

Rizky Ridho menjadi tembok kokoh di jantung pertahanan Indonesia. Duetnya bersama Jay Idzes mampu mematahkan berbagai serangan Arab Saudi. Rizky tampil tenang saat membawa bola dan cermat dalam memotong aliran serangan lawan.

Keahliannya dalam membaca permainan membuat lini belakang Indonesia terlihat sangat solid. Dengan usia yang masih muda, Rizky punya masa depan cerah sebagai salah satu bek andalan Indonesia di tahun-tahun mendatang.

  • Jay Idzes: Sang Komandan Pertahanan

Jay Idzes bukan hanya bek tangguh, tetapi juga pemimpin sejati di lapangan. Sebagai kapten, ia memastikan rekan-rekannya tetap fokus sepanjang pertandingan. Kemampuannya membaca permainan dan komunikasi yang efektif dengan pemain lain adalah kunci dalam menjaga clean sheet.

Instagram : Timnas Indonesia

"Dia memberikan stabilitas dan rasa percaya diri kepada tim," ujar salah satu komentator. Jay menunjukkan mengapa pengalamannya di Eropa sangat berharga bagi Timnas Indonesia.

Kesimpulan: Generasi Emas Timnas Indonesia?

Kemenangan ini bukan hanya tentang tiga poin, tetapi juga bukti bahwa Indonesia sedang berada di jalur yang benar dalam membangun generasi emas sepak bola. Dengan pemain-pemain seperti Marselino, Verdonk, Rizky, dan Jay, harapan untuk berbicara lebih banyak di level internasional bukan lagi mimpi.

Mari terus dukung Timnas Garuda dan saksikan bagaimana mereka terus terbang tinggi! 🇮🇩⚽

Apa pendapatmu tentang performa pemain ini? Tulis di kolom komentar! Jangan lupa bagikan artikel ini jika kamu bangga dengan Timnas Indonesia!

Read More
Published 19 November by with 0 comment

9 Makanan Enak yang Sudah Lama 'Hilang', Bikin Kangen! Generasi 90 an pasti tau ini..

Sumber : Twitter.com

Kalau kamu generasi 90-an atau awal 2000-an, pasti ingat deh ada banyak jajanan enak yang sekarang susah banget ditemuin. Dulu, makanan ini gampang dibeli di warung dekat rumah atau sekolah, tapi sekarang kayak hilang ditelan bumi. Yuk, nostalgia dengan 9 makanan favorit kita dulu!

1. Marbels

Via : Reddit

Permen bulat kecil warna-warni ini kayak "harta karun" buat anak kecil. Rasanya manis dan segar banget, cocok buat ngemil sambil ngobrol sama teman. Tapi, sayang banget sekarang susah banget nemuin permen ini.

2. Mie Gemez

Via : Siantar Top

Siapa yang suka ngemilin mie kering ini? Dikemas dalam plastik kecil, rasa gurih dan kriuknya bikin nggak bisa berhenti makan. Apalagi ada bumbunya yang nempel sempurna di mie. ditambah dulu kita dapet komik bersambung disetiap kemasannya. duhhh nostalgia banget yaa!!

3. Oops

Via : Bormadago.com

Snack ringan dengan bentuk huruf dan bentuk yang lucu-lucu. Rasanya gurih, renyah, dan seru dimakan sambil main tebak-tebakan huruf. Snack ini populer banget di kalangan anak-anak waktu itu.

4. Holaanda

Via : Twitter.com


Biskuit panjang berlapis cokelat dengan rasa yang mewah banget di zamannya. Dulu, makan ini rasanya kayak jadi anak paling keren di kelas. mana coklatnya lumeer lagi !!

5. Zuper Keju

Via : Tokopedia

Wafer renyah yang dilapisi krim keju legit. Rasanya unik banget—manis dan gurihnya pas! Ini jajanan wajib kalau mampir ke warung. susah banget ditemuinnya, seolah makin hilang dari pasaran huhu

6. Calpico

Via : Shopee

Minuman botol kecil dengan rasa yogurt dan susu segar. Rasanya asam manis dan selalu bikin seger. Anak-anak suka bawa ini buat bekal sekolah.

7. Pedle Pop

Via : Mega Swalayan

Es krim warna-warni yang hits banget waktu kecil. Rasanya manis, teksturnya lembut, dan punya bentuk yang bikin seru saat dimakan. Langka bisa jadi karena banyaknya pilihan merek baru yaa.. 

8. Tim Tam

Via : Ubuy Indonesia

Cokelat kekinian dulu, nih! Wafer lembut yang dilapisi cokelat tebal ini dulu jadi camilan premium. Rasanya bikin nagih!

9. Milkuat

Via : Kompas Money

Susu kotak mungil dengan bentuk kepala hewan yang lucu. Anak-anak dulu suka banget minum ini karena rasanya enak dan kemasannya menarik.

Gimana? Bikin kangen nggak? Sayangnya, makanan-makanan ini sekarang jarang banget kelihatan di pasaran. Ada yang masih bisa ditemukan, tapi itu pun harus berburu ke tempat tertentu. Kalau kamu punya favorit di antara jajanan ini, tulis di kolom komentar, ya! 😊

Read More

Minggu, 03 April 2022

Published 03 April by with 0 comment

Selain Dituntut Punya Skill Dewa, 7 Hal Ini Adalah Fakta Buat Kamu Yang Lagi Cari Kerja.

Pengen Kerjaa tapii😊

Via : Dreamstime.com

Mendapat pekerjaan yang layak, gaji yang sesuai, dan lingkungan yang mendukung merupakan impian kita semua terutama fresh graduate yang baru selesai dari pendidikan. Hidup di Indonesia merupakan anugerah tersendiri buat kita semua terutama dalam hal mencari pekerjaan.

Bagaimana tidak, kita dituntut untuk bisa dalam segala hal. Mulai dari berhitung, angkat besi, ngecor semen :D semua hanya ada di Indonesia. Dan yang lebih menyakitkan lagi, kamu yang lulusan IT dituntut menguasai separuh dari ilmu yang ada dimuka bumi ini. Haha

Buat kamu yang lagi nyari kerjaan, yuk simak fakta berikut ini :

1. Kamu harus punya kualifikasi CEO dalam melamar posisi Karyawan. 

Via : Twitter.com

Satu hal yang sering dituntut HR dalam merekrut karyawan baru, yaitu kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Namun, tak sedikit perusahaan yang menuntut kamu untuk bisa dalam segala hal, tak peduli bidang yang kamu tekuni, ada sisi tambah yang kadang tak terpakai sama sekali setelah karyawan diterima.

2. Mempunyai ‘orang dalam’ merupakan koentji menembus kasta tertinggi.

Via : Twitter.com

Kebanyakan dari kita yang sedang melamar pekerjaan pasti tau kalau hal yang satu ini selalu bikin pusing tujuh keliling, kamu yang punya kemampuan mumpuni kadang terkalahkan oleh ‘kekuatan’ tak terlihat ini. Tapi kita yang hidup di Indonesia hanya bisa mengelus dada terhadap system yang sudah ada sejak zaman porba ini. Oleh karena itu, kalau bisa carilah koneksi yang setidaknya memuluskan langkahmu mendapat pekerjaan.

3. Syarat yang rumit, tak ayal bikin mumet. Mau heran tapi ini Indonesia

Via : Twitter.com

Sebuah pekerjaan yang ditawarkan kadang sudah sesuai dengan bidang kita, tapi syarat yang diberikan sangat rumit. Belum lagi yang Experience Hired yang menjadi pemupus harapan kita dalam melamar sebuah pekerjaan. Tapi mau gimana kita harus ikut system yang sudah ada yaa :D

4. Kemampuan No, Goodlooking Yes !!

Via : Twitter.com

Hal ini membuat beberapa kita insecure dengan kemampuan diri, tapi banyak terjadi diproses perekrutan yang membuat pupus harapan orang-orang yang memiliki kemampuan mumpuni. Oleh karena itu yuk Upgrade diri kita menjadi lebih baik, terutama penampilan kita.

5. Menunggu pengumuman diterima, layaknya menunggu lamaran doi yang tak kunjung datang.

Via : Tenor.com

Selain perekrutan yang rumit, setelah melalui berbagai tes kita juga dituntut untuk menjadi pribadi yang penyabar 😇. pengumuman penerimaan yang tak kunjung dikeluarkan, Info dari HR yang tak kunjung datang juga menjadi drama sendiri dalam proses melamar kerja. Mau melamar tempat lain tapi terhalang harapan diterima ditempat impian. Sungguh menjadi penantian panjang yang job seekers.

6. Tak diterima ya sudahlah, kenapa berkasnya tak dikembalikan yaa? Syedih Cyin..

Via : Twitter.com

Salah satu budaya yang sulit dihilangkan dari sebuah perusahaan yaitu tak mengembalikan berkas yang sudah dikirimkan oleh pelamar terutama dalam bentuk hard.  selain pengangguran, kadang biaya yang dikeluarkan untuk mencetak berkas-berkas tersebut adalah biaya hidup terakhir yang kita keluarkan untuk melamar pekerjaan tersebut. Alangkah lebih baiknya berkas tersebut dikembalikan, atau menghubungi pelamar untuk mengambil kembali berkas tersebut. Daripada dibuang sia-sia, mungkin bisa digunakan untuk melamar ditempat lain.

7. Setelah diterima, Jobdesk yang melebar dan semakin berkembang dari yang seharusnya. 

Via : Twitter.com

Banyak terjadi didunia kerja ya Guys, kita dituntut untuk bisa melakukan banyak hal mulai dari kemampuan computer hingga komunikasi, tak ayal kadang Anak IT harus bisa melakukan semua hal tak peduli focus bidangnya apa. Mulai dari membenarkan printer hingga ngerancang tiang tower Telkom 😀 tapi kita harus sabar-sabar yaa jobseekers, budaya kerja yang sudah terbentuk memang susah dihilangkan, yang bisa kita lakukan hanya bekerja dengan tulus dan yakin semua kebaikan pasti berbalas prestasi. 

Via : Twitter.com

Naah itu dia, beberapa fakta perekrutan dunia kerja yang umum terjadi di negeri kita ini, tapi kita tetap harus bersyukur apabila sudah mendapat pekerjaan yaa. Mempertahankan pekerjaan sangat sulit dibanding mendapatkannya. 

Oleh karena itu, yuk pantaskan diri kita menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia kerja yang butuh banyak skill dan pengetahuan. Tetap Semangat yaa!!! 💪


Read More