Senin, 25 November 2024

Published 25 November by with 0 comment

Kerja di Startup, Perusahaan, atau Pemerintah: Mana yang Sesuai denganmu?

 

“Kalau kerja di startup, takut kena layoff. Kalau kerja di perusahaan konvensional, takut kena mutasi ke posisi yang jauh dari expertise, akhirnya resign sendiri. Kalau kerja di pemerintah, takut ikutan arus dan susah naik jabatan kalau ngelawan. Choose your own battle~.” (x.com/ezash)

Pernah nggak, sih, kamu merasakan dilema seperti ini? Mau kerja di mana, ya, biar kariernya stabil dan tetap ada tantangan? Di dunia kerja, pilihan itu kadang membuat kita bingung. Setiap tempat kerja punya cerita dan ketakutannya sendiri-sendiri. Nah, di sini, kita bakal ngobrolin tentang tiga pilihan populer: startup, perusahaan konvensional, dan pemerintahan. Masing-masing punya tantangan, kelebihan, dan kekurangan yang siap bikin kita mikir dua kali. Yuk, kita bahas lebih dalam!

1. Kerja di Startup: Seru tapi Jangan Lupa Bawa Payung

Kamu pasti sering denger kan, kalau kerja di startup itu penuh tantangan? Suasana yang dinamis, kesempatan berkembang lebih cepat, dan bisa jadi bagian dari sesuatu yang besar. Tapi ada satu hal yang mengintai di balik semua keseruan itu… yaitu, layoff.

Mungkin kamu udah kasih segalanya untuk membantu perusahaan berkembang, tapi tanpa disangka, tiba-tiba perusahaan mengumumkan PHK besar-besaran. Ada yang mungkin berpikir, "Ah, nggak mungkin terjadi sama aku," tapi, sayangnya, kenyataan kadang lebih keras. Jadi, meskipun startup bisa menawarkan peluang besar buat kamu berkembang, ingatlah kalau ketidakpastian itu selalu ada.

Tapi jangan khawatir, meskipun risikonya besar, banyak orang yang tetap memilih untuk bergabung dengan startup karena kecepatan berkembang dan pengalaman yang mereka dapatkan. Tapi, ya, seperti di dunia pertempuran, kamu harus siap dengan plan B. Kalau ternyata badai datang, setidaknya kamu udah siap dengan pelampung.

2. Kerja di Perusahaan Konvensional: Mutasi Jabatan yang Membuat Kamu Gagal Move On

Sekarang, mari kita ngomongin soal kerja di perusahaan konvensional. Seringkali, perusahaan jenis ini dianggap lebih stabil, lebih terstruktur, dan gajinya pun lebih terjamin. Tapi ada satu hal yang kadang jadi ketakutan utama bagi karyawan: mutasi jabatan.

Bayangin, nih, kamu yang jago di bidang konten dan tulis-menulis, tiba-tiba dipindahin ke posisi keuangan yang nggak kamu pahami. Atau, kamu yang suka banget ngoding, eh malah jadi manajer proyek yang penuh dengan rapat-rapat panjang. Rasanya? Pasti bingung, kan?

Banyak orang yang akhirnya memilih untuk resign karena merasa nggak cocok dengan posisi baru mereka. Memang sih, bekerja di perusahaan konvensional itu terasa lebih aman, tapi kadang, perubahan posisi yang tiba-tiba bisa jadi bumerang buat karier kita.

Tapi, kadang, justru mutasi jabatan bisa jadi tantangan baru yang membuat kamu berkembang lebih jauh. Jadi, di sini kamu harus memutuskan apakah kamu lebih memilih stabilitas, atau justru tantangan yang bisa bikin kamu maju lebih cepat.


3. Kerja di Pemerintah: Bekerja dengan Stabilitas Tapi Harus Siap Ikut Arus

Nah, pilihan yang ketiga ini, bekerja di pemerintahan, juga jadi pilihan banyak orang. Dengan jaminan pensiun dan fasilitas yang relatif aman, sektor ini menawarkan stabilitas yang sulit ditandingi oleh sektor lain. Tapi, meskipun aman, ada satu tantangan besar yang sering mengintai: naik jabatan yang lambat dan susahnya bertahan di jalur yang benar.

Bekerja di pemerintahan kadang memang terasa lebih teratur dan tidak serumit dunia swasta. Namun, sering kali, proses kenaikan jabatan sangat lambat dan terkadang harus melalui birokrasi yang panjang. Bahkan, jika kamu tidak mengikuti arus, bisa-bisa kamu malah tersingkir dari jalur yang kamu inginkan.

Di sisi lain, jika kamu bisa menikmati ritme yang lebih santai dan nyaman tanpa terlalu mengejar posisi tinggi, sektor pemerintahan mungkin bisa jadi tempat yang ideal untuk kamu. Tidak perlu khawatir soal persaingan ketat, dan kamu bisa fokus pada pekerjaan tanpa tekanan tinggi.

Nah, sekarang pertanyaannya: Di mana kamu memilih untuk bertempur? 

Pada akhirnya, semua tergantung pada tujuan hidupmu dan jenis tantangan yang kamu cari. Semua pekerjaan punya kelebihan dan kekurangan, tapi yang paling penting adalah kamu harus memilih apa yang sesuai dengan passion dan tujuan kariermu. Jangan biarkan ketakutanmu terhadap kemungkinan buruk menghalangi langkahmu. Pilihlah "perang" yang kamu anggap sesuai dengan kemampuan dan impianmu.

Dan ingat, apapun pilihannya, jangan lupa untuk always choose your own battle!

Read More

Minggu, 24 November 2024

Published 24 November by with 0 comment

5 Kebiasaan Sepele yang Diam-Diam Menghambat Kesuksesanmu!


Setiap orang pasti ingin sukses, baik dalam karier, hubungan, maupun kehidupan pribadi. Tapi, tahukah kamu? Sering kali kesuksesan bukan hanya soal kerja keras, melainkan juga soal kebiasaan sehari-hari. Ada kebiasaan-kebiasaan kecil yang mungkin terlihat sepele, namun tanpa disadari bisa menjadi penghambat besar dalam perjalanan menuju tujuanmu.

Jangan khawatir, perubahan kecil bisa membawa dampak besar! Yuk, pelajari 5 kebiasaan berikut ini dan mulai hilangkan dari rutinitasmu. Siapa tahu, mengubah satu saja dari daftar ini bisa menjadi langkah awal menuju hidup yang lebih produktif dan penuh pencapaian. 🌟

Selengkapnya, simak daftarnya di bawah ini! 👇

1️⃣ Datang Tidak Tepat Waktu

Waktu adalah aset berharga. Kebiasaan terlambat dapat merusak kepercayaan dan mengurangi peluang untuk sukses. Mulailah mengatur waktu dengan lebih baik!

2️⃣ Takut Sebelum Mencoba
Rasa takut gagal adalah musuh terbesar inovasi. Jangan biarkan ketakutan menghalangimu. Ingat, langkah pertama selalu menentukan.

3️⃣ Tidak Berani Menolak
Terlalu banyak mengatakan "iya" bisa membuatmu kewalahan. Belajarlah berkata "tidak" untuk menjaga prioritas dan kesehatan mentalmu.

4️⃣ Perfeksionis Tapi Tidak Realistis
Mengejar kesempurnaan itu baik, tapi jangan sampai membuatmu stagnan. Fokuslah pada kemajuan, bukan kesempurnaan semata.

5️⃣ Sulit Fokus Terhadap Sesuatu
Multitasking memang menggoda, tetapi bisa mengurangi efisiensi. Cobalah menyelesaikan satu tugas dalam satu waktu untuk hasil maksimal.

Mulai ubah kebiasaan ini sedikit demi sedikit, dan rasakan dampak positifnya dalam hidupmu. 🌟

Sumber: x.com/aryaramadani_

#Produktivitas
#PengembanganDiri
#MotivasiHidup
#HidupLebihBaik
#TipsSukses
#ManajemenWaktu
#MindsetPositif
#SelfImprovement
#EfisiensiKerja
#HidupProduktif

Read More

Kamis, 21 November 2024

Published 21 November by with 0 comment

Ronaldo vs MrBeast: Siapa yang Akan Menjadi Raja YouTube?

 

Cristiano Ronaldo dan MrBeast: Persaingan Seru di Dunia YouTube

Kolaborasi terbaru antara Cristiano Ronaldo dan MrBeast di YouTube mengundang perhatian besar. Meskipun Ronaldo baru bergabung dengan platform ini pada Agustus 2024, ia sudah meraih pencapaian luar biasa dengan jumlah subscriber yang melebihi 63 juta dalam waktu singkat, memecahkan rekor pertumbuhan tercepat dalam sejarah YouTube​

Dalam podcast yang melibatkan MrBeast, kedua tokoh ini berbicara tentang dunia media sosial dan persaingan mereka di YouTube. MrBeast mengakui bahwa Ronaldo adalah ancaman serius yang dapat menggeser posisinya sebagai YouTuber dengan subscriber terbanyak​

Hal ini semakin menarik karena, meski MrBeast memiliki lebih dari 318 juta subscriber, ia tidak ragu untuk mengakui bahwa Ronaldo bisa menjadi pesaing utama dalam waktu dekat​.

Podcast ini juga menyentuh potensi kolaborasi antara keduanya, dengan MrBeast bahkan menyebut kemungkinan mengundang Lionel Messi untuk bergabung dalam video bersama. Ini menunjukkan bagaimana keduanya menggunakan pengaruh besar mereka di media sosial untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan daya tarik di platform digital​

Kolaborasi antara Ronaldo dan MrBeast ini memberikan gambaran menarik tentang persaingan di dunia YouTube dan bagaimana kedua tokoh besar ini saling menghormati meski berada di jalur yang berbeda.

Bagaimana menurutmu? Apakah Ronaldo akan berhasil menyaingi MrBeast di YouTube, atau MrBeast masih terlalu kuat untuk dihadapi? Tetap ikuti kami terus ya sob 😎

  • Dexerto (2024). MrBeast won’t let Ronaldo surpass his YouTube subscriber count “without a fight”. Dexerto
  • TikTok (2024). MrBeast and Ronaldo podcast highlights. TikTok
Read More
Published 21 November by with 0 comment

6 Aturan Personal Boundaries yang Harus Kamu Pahami untuk Hubungan Sehat

Dalam setiap hubungan—baik itu keluarga, teman, pasangan, atau rekan kerja—personal boundaries adalah hal yang wajib dipahami. Batasan ini bukan hanya soal menghormati privasi orang lain, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan emosional kita sendiri. Personal boundaries, atau dalam bahasa Indonesia disebut batasan pribadi, adalah aturan atau batas yang kita tetapkan untuk melindungi diri sendiri, baik secara fisik, emosional, maupun mental. Batasan ini membantu kita menjaga kenyamanan, privasi, dan keseimbangan dalam setiap interaksi dengan orang lain. Dengan memahami dan menerapkan personal boundaries, kamu bisa membangun hubungan yang lebih sehat, saling menghargai, dan bebas dari konflik yang tidak perlu.

Personal Boundaries yang Perlu Kamu Jaga:

1️⃣ Tidak Diajak? Jangan Ikut!
Hargai ruang orang lain, jangan memaksakan diri untuk terlibat.

2️⃣ Tidak Dikasih Tahu? Jangan Kepo!
Jaga rasa penasaranmu, biarkan orang bercerita ketika mereka siap.

3️⃣ Tidak Didengarkan? Berhenti Bicara!
Menghargai itu berarti tahu kapan waktunya diam.

4️⃣ Tidak Diprioritaskan? Jangan Memprioritaskan!
Berikan perhatian pada yang juga menghargai kamu.

5️⃣ Tidak Dilibatkan? Jangan Ikut Campur!
Fokus pada urusanmu sendiri, hindari drama yang tak perlu.

6️⃣ Tidak Diminta? Jangan Memberi Saran!
Kadang, orang hanya butuh didengar, bukan dinasehati.

🔑 Menjaga batasan diri dan orang lain adalah kunci hubungan yang sehat!
#SelfCare #PersonalBoundaries #HargaiPrivasi

Sumber : x.com/sparkliw

Read More

Rabu, 20 November 2024

Published 20 November by with 0 comment

10 Tanda Orang Elegan dan Berkelas (Tapi Tetap Santai, Ya!)

Elegan dan berkelas itu nggak selalu soal penampilan yang super serius atau tampak kaku kayak patung. Sebaliknya, orang elegan itu biasanya santai, nggak neko-neko, tapi tetap bikin orang lain kagum dengan sikapnya yang penuh kelas. Kalau kamu punya beberapa tanda berikut ini, kemungkinan besar kamu sudah masuk kategori orang berkelas, lho! Yuk, cek bareng-bareng sambil senyum-senyum sendiri!

1. Nggak Suka Pamer

Punya barang baru atau update sesuatu yang keren? Ya, mereka nggak perlu pamer ke dunia maya. Orang elegan tahu bedanya antara update dan flexing. Mereka nggak merasa perlu caption ala: "Cuma buat nemenin ngopi aja sih" sambil foto jam mahal yang baru dibeli.

2. Tidak Gampang Terpengaruh

“Eh, ini lagi tren banget loh!” Orang elegan cukup jawab dengan santai: "Oh, oke. Tapi nggak tertarik, sih." Mereka nggak mudah terpengaruh oleh opini orang lain. Mereka tahu kapan harus bilang “ya,” kapan harus bilang “no thanks.”

3. Tidak Ingin Menyakiti

Sebelum berbicara, mereka selalu mikir: “Kalau aku ngomong begini, kira-kira dia bakal sakit hati nggak ya?” Hasilnya, mereka lebih sering bikin orang ketawa daripada nangis, karena memang mereka hati-hati dalam memilih kata-kata.

4. Menghargai Hal Kecil

"Wow, terima kasih ya, air putihnya enak banget!" Bahkan hal sekecil itu bisa dihargai. Orang elegan paham, kebahagiaan itu sering datang dari hal-hal kecil yang mungkin orang lain abaikan.

5. Nggak Gampang Baper

Dibecandain teman? Mereka santai aja. Mereka tahu bedanya candaan dan hinaan, jadi nggak gampang tersinggung. Orang elegan tahu kapan harus ketawa, dan kapan harus bilang, "Hati-hati ya, ada batasnya juga."

Via : Twitter.com@toxicgees

6. Tahu Kapan Harus Diam

Kadang, diam itu lebih efektif daripada ngomong panjang lebar. Tapi diamnya orang elegan itu penuh makna. Mereka bukan diem karena bingung atau nggak tahu apa yang harus dibahas, mereka memilih diam karena tahu kapan saatnya berbicara dan kapan harus menunggu.

7. Tahu Kapan Nunduk, Kapan Tegak

Rendah hati itu penting, tapi bukan berarti jadi rendah diri. Orang elegan tahu kapan harus angkat topi dan memberi hormat, dan kapan saatnya berdiri tegak dengan penuh kepercayaan diri. Mereka tahu bagaimana menjaga keseimbangan antara kelembutan dan keberanian.

8. Tidak Terlalu Menyukai Pujian

Ketika dipuji, orang elegan nggak akan langsung jawab: "Ya iyalah." Mereka lebih memilih untuk berkata dengan rendah hati: “Ah, biasa aja kok.” Meski dalam hati mereka tetap senang, tapi mereka nggak terlalu haus pujian.

Foto sigma Via : twitter.com/@MauTNT696

9. Selalu Santai dalam Situasi Kacau

Pernah nggak sih, lagi ada masalah besar, seperti keran bocor atau internet mati, dan orang elegan justru tetap tenang? Mereka bisa tetap santai dan bilang: “Oke, kita cari solusinya.” Kalau panik? Mungkin nanti, tapi nggak di depan orang lain!

10. Jaga Penampilan, Tapi Bukan Buat Pamer

Orang elegan tahu bahwa penampilan itu penting, tapi bukan untuk dipamerkan. Mereka selalu tampil rapi, sepatu kinclong, dan parfum yang wangi. Tapi kalau dibilang keren, mereka cuma senyum sambil bilang: “Ah, kebetulan aja tadi habis mandi.”

Kesimpulan

Elegan dan berkelas nggak selalu soal barang-barang mahal atau gaya hidup yang ribet. Seringkali, orang yang elegan itu justru karena sikap santainya yang penuh makna, tapi tetap memberi kesan mendalam. Jadi, kalau kamu merasa punya beberapa tanda di atas, selamat! Kamu sudah on the right track. Tinggal tambah sedikit humor, dan kamu akan jadi versi terbaik dirimu yang nggak hanya elegan, tapi juga menyenangkan! 😎

Gimana? Sudah ketemu tanda yang pas sama kamu? Atau mungkin masih tahap latihan? 😉

Sumber:x.com/aryaramadani_

Read More