Sabtu, 19 Agustus 2017

Published 19 Agustus by with 0 comment

Memulai Hanya Untuk Berhenti?!


via: shutterstock.com
"Akhirnya, aku harus menyerah ya?" 
Gumamku senja itu. Aku berpikir terlalu mengejar mu, aku mengabaikan banyak hal karnamu, aku berusaha yang terbaik untuk buatmu menyukaiku.

Bahkan aku berusaha jadi orang yang menyenangkan untukmu, aku mencari banyak cara menghiburmu walau terkesan sangat garing, aku masih saja melakukannya :). Kadang aku merasa aku orang yang sangat sangat membosankan, tapi percayalah, aku tetap percaya diri dengan segala kekurangan ku.

Aku berusaha membuatmu tertarik dengan caraku, aku bahkan sampai mencari kiat untuk meluluhkan hatimu, aneh bukan? Aku sampai melakukan hal yang tak pernah ingin kulakukan sebelumnya, atau bisa dikatakan aku membuang harga diriku untuk bisa mendapatkanmu. bucib mungkin :).Banyak orang yang mungkin sama sepertiku tapi aku hanya ingin menjadi berbeda demi kamu.

Aku bahkan di tertawakan teman-temanku karna membaca majalah wanita demi memahamimu :). Dan akhirnya aku tau setelah pesanku tidak pernah sekalipun kamu buka walau hanya sekedar melihat tulisan yang kutulis untukmu. dan kalaupun kau melihat, itu tidak akan pernah masuk kehatimu,
kenyataan selalu menyakitkan via: pinterest.co.uk
Kenyataan selalu menyakitkan, aku benar-benar di abaikan. Aku rasa aku harus berhenti .tapi aku mencoba lagi, karena aku tau kamu orang yang rumit atau mungkin tak menyukai hal hal yang kulakukan, bisa jadi aku mengirim pesan yang terlalu biasa padamu, atau ketikanku yang terlalu formal itu. dan hari ini saat aku sadar, aku sendiri menertawakan sikapku kala itu.

Aku mencoba cara lain dengan sering  berjumpa dan bicara banyak hal. Tapi saat itu kamu tak pernah terlihat asing dimataku atau mungkin terlihat tak menyukaiku. Tapi sebagai lelaki aku bodoh, Aku tak sadar, kamu hanya berusaha menenangkan hatiku, lebih tepatnya kasihan. Pada akhirnya aku sadar bahwa aku tak pernah hadir dihatimu.

Berhentilah dengan omong kosong ini via: theodysseyonline,com
Berhentilah baik padaku. Berhentilah untuk semua omong kosong itu, bicarakan isi hatimu dan menjauhlah dengan jujur padaku
Aku tak merasa sesakit ini sebelumnya, atau mungkin inikah karmaku?
Apa yang telah aku perbuat? Apa aku pernah mengecewakan sebelumnya?

Tidak.. Tidak.. Aku tak bisa mengingatnya, Sekeras apapun aku mencoba pada akhirnya tetap sia-sia. Entah sejak kapan aku mulai jatuh cinta padamu, dan untuk apa sebenarnya tujuan perasaanku, aku sudah benar-benar tak tau.

Dan aku selalu berpikir kenapa aku tak menjauh dari dulu, itulah yang selalu manusia lakukan yaitu menyesali takdir. Tapi terima kasih sudah memberi harapan dan mengabaikan, aku sudah terbiasa dan tak ingin  mengulang kenangan ini Aku tak tau kisah akhir ku seperti apa. Aku masih meraba-raba dalam urusan ini, aku akan membiarkan setiap cerita yang kulalui sebagai bagian masa muda yang tak terlupakan.

Bagaimanapun sebuah perasaan itu tak bisa dipaksakan, Bukan Karena kamu tak menginginkan atau memaksanya tapi hal yang bernama CINTA itu memang mempunyai alur cerita yang monoton bukan? Memiliki atau melepaskan.

0 komentar:

Posting Komentar